Membangun vertical garden bukan sekadar mimpi, apalagi sekarang alternatif media tanamnya semakin banyak.
Tinggal disesuaikan saja dengan budget. Apa yang Anda bayangkan dalam pembuatan vertical garden ? Kesulitan konstruksi dan sistem penyiramannya? Lantas, bagaimana cara menanamnya dan media tanam yang harus digunakan?
Mungkin saja, akhirnya Anda putus asa sebelum mencoba. Padahal dengan berbagai cara yang sederhana, vertical garden yang indah, asri dan awet bisa dibuat, lho. Ikuti saja trik berikut.
sumber: http://www.indogreenwall.com/index.php/liputan/74-mudah-membuat-vertical-garden.html
Tinggal disesuaikan saja dengan budget. Apa yang Anda bayangkan dalam pembuatan vertical garden ? Kesulitan konstruksi dan sistem penyiramannya? Lantas, bagaimana cara menanamnya dan media tanam yang harus digunakan?
Mungkin saja, akhirnya Anda putus asa sebelum mencoba. Padahal dengan berbagai cara yang sederhana, vertical garden yang indah, asri dan awet bisa dibuat, lho. Ikuti saja trik berikut.
Mirip dengan Hidroponik
Pada prinsipnya sistem penanaman pada
vertical garden tidak berbeda dengan penanaman pada umumnya. Asalkan
semua kebutuhan tanaman terpenuhi, maka tanaman akan tumbuh secara
optimal.
Mungkin kita pernah terheran-heran
dengan sistem penanaman hidroponik, di mana tanaman bisa tumbuh dengan
sangat subur tanpa menggunakan media tanah sama sekali.
Rahasianya, unsur hara tanaman (pupuk)
disuplai dengan melalui penyiraman tanaman. Akar tanaman menancap pada
berbagai jenis media tanam yang digunakan. Di mana media tersebut hanya
berfungsi sebagai alat untuk berpegangan akar tanaman sehingga bisa
menopang tubuh tanaman.
Sebenarnya sistem penanaman pada
vertical garden pun identik dengan sistem hidroponik. Semua kebutuhan
nutrisi tanaman disuplai melalui penyiraman tanaman. Berbagai bahan bisa
digunakan sebagai media untuk tempat akar mencengkeram dan menopang
tubuh tanaman.
Alternatif Media Tanam
Media tanam berikut bisa kita gunakan untuk vertical garden :
Tali Ijuk
Kita sering melihat tanaman anggrek atau
bromelia ditanam di batang pohon dengan menempelkannya pada tali ijuk
yang dililit-lilit pada batang pohon.
Sebenarnya selain kedua jenis tanaman
tersebut, masih ada beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan
media tali ijuk. Kita bisa menggunakan pipa paralon berdiameter 3 inci
atau lebih yang dililit dengan tali ijuk membentuk taman vertikal.
Jenis-jenis tanaman yang bisa digunakan
diantaranya kadaka, aneka jenis pakis, begonia, dan berbagai jenis
philodendron. Walaupun fungsinya bisa digantikan oleh batang/akar pakis,
namun ini tidak dianjurkan, karena penggunaannya lama-kelamaan akan
merusak vegetasi pakis di alam.
Rockwoll
Rockwoll adalah bahan berbentuk
lembaran dengan ketebalan sekitar 7 cm. Bahan ini biasa digunakan untuk
media hidroponik atau pelapis dinding untuk peredam suara.
Media tanam ini bersifat sangat menyerap
air, sehingga akar tanaman akan sangat mudah tumbuh dan dan menyerap
air dari media tersebut. Namun media ini juga menjadi sangat berat
ketika sudah menyerap air. Oleh karena itu untuk penggunaan pada bidang
vertikal yang cukup luas diperlukan konstruksi yang sangat kuat.
VGM (Vertical Garden Module)
Bentuknya seperti keranjang plastik
tempat menampung media tanam. Modul ini sangat praktis dan awet untuk
digunakan dalam jangka waktu yang lama (10 tahun).
Ukuran kotak ini 50 cm x 55 cm dengan
ketebalan 12,5-25 cm. Karena berbentuk modul maka kita mudah mencopot
dan menggantinya dengan tanaman lain jika sudah bosan.
Modul ini sangat berat sehingga kurang
praktis digunakan pada taman vertikal yang tinggi. Bentuknya yang kotak
juga membuat taman vertikal berkesan kaku. Dan, VGM harganya cukup
mahal, sekitar Rp 1 juta/m2, sehingga kita harus merogoh kocek lebih
dalam bila ingin menggunakannya.
Karpet & Textile
Penggunaan textile atau geotextile
untuk media vertical garden sudah banyak diterapkan. Ya, ini merupakan
alternatif media tanam taman vertikal yang cukup baik, dan bahkan bisa
menggunakan bahan karpet mobil. Plus, bahan ini cukup kuat dan awet
digunakan.
Untuk menggunakannya, Anda tinggal
mengelar karpet 2 rangkap pada dinding (konstruksi besi tahan karat).
Pada lapisan luar karpet tersebut, disobek selebar 10 cm, dengan jarak
15-20 cm (jarak tanam tanaman), sehingga menyerupai kantong/ saku baju.
Selanjutnya tanaman dikurangi media
tanamnya dan ditanam di kantong-kantong tersebut. Namun media ini harus
disiram dengan periodik (3-5 kali dalam sehari), sehingga disarankan
menggunakan timer otomatis, sehingga kita tidak repot merawatnya.
Di
luar negeri, taman vertikal yang sudah eksis selama belasan tahun juga
menggunakan media textile sintetik yang tidak lapuk/terdegradasi.
Nah, Selamat membuat vertical garden .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar