sumber: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/02/05/berkebun-sayur-di-pekarangan-rumah-338034.html
Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu. Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya.
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir , karena mudah dipindahkan,kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir.
Keuntungan yang ketiga adalah,Penanaman jenis verticultura dapat dipakai untuk menyalurkan kreatifitas dengan mengecat pot dan rak.Boleh juga jika ditambahkan pernak pernik pot, seperti wadah air dibawahnya atau pot-pot gantung.
Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran.
Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.
Sawi dan selada air akan dipanen ketika berumur 40 hari, bayam di usia 28 hari, dan cabai umumnya berbuah saat berumur 3 bulan dan hasil panen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan cara pertanian yang diolah budi daya bercocok tanam ini, para anggota keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran, kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman.Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan terurai selama kurang lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya
yang seimbang, yaitu 1:1:1.
Selain kompos, pupuk yang baik adalah pupuk kandang. Biasanya diperoleh dari kotoran sapi, kambing, atau kerbau. Bagi penduduk di sekitar Jakarta, lebih mudah mendapatkannya di toko pertanian terdekat. Kotoran hewan peliharaan seperti ayam, burung, serta kelinci mampu digunakan untuk pembuatan pupuk kandang tersebut. Prosesnya sama seperti pupuk kompos tadi. Dikubur dahulu agar tidak berbau, dan biarkan mikro organisme yang mengurainya.
Kotoran anjing dan kucing kurang cocok dipakai untuk membuat pupuk kandang, Sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh binatang pemakan rumput jauh lebih baik hasilnya.Terasa lebih asyik dengan menggunakan pupuk buatan sendiri. masalah limbah rumah tangga dan ternak sedikit teratasi. Hasil yang dipetik jauh lebih sehat, karena pupuk yang dipakai adalah alami, tanpa bahan kimia buatan.
Di sisi lain, air yang dipakai untuk menyiram adalah air yang bersih. Berbeda dengan para petani sayuran di perkotaan atau daerah lainnya. Mungkin air yang digunakan adalah air sungai yang kotor dan tercemar. Atau mengandung pestisida hama yang larut dalam air. Tentunya seluruh anggota keluarga tidak mau tercemarkan? Selamat mencoba.
Gambar Vertikultur
Apakah anda memiliki
pekarangan kecil di rumah,namun bingung hendak menanam apa ? Bagaimana
kalau anda mencoba untuk bertanam sayur mayur di perkarangan terbatas?
Selain ikut berpartisipasi dalam gerakan GO GREEN, terdapat
keuntungan-keuntungan lainnya , yaitu ;
1. Selain untuk penghijauan, tanaman sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur
2. Salah satu bentuk penyaluran hobi,
3. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang
ditanam sendiri .
4. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena
penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin
5. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai.
Alam .
6 Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik,menanam sayur mayur
di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga , bahkan kalau
hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar
Ada beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam dipekarangan , antara lain ;
1. Sayuran
buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat,
buncis,kacang panjang, terong , mentimun , pare dan paprika .
2. Sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada, sawi, dan talas daun.
3. Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya
4. Sayuran
umbi seperti wortel, kentang, bawang merah dan bawang putih, bawang
bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu
kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman
sayuran umbi .
Dan ada beberapa model penanaman yang dapat kita lakukan ;
Penanaman Konvensional
Pada model ini hal
yang perlu diperhatikan adalah pemilahan areal tanam, persiapan dan
pengolahan lahan tanam dan penyediaan bahan tanaman. Pengolahan lahan
tanam meliputi pembersihan, pengolahan, pemupukan dan pembuatan bedengan
sesuai dengan kebutuhan. Pencangkulan juga perlu dilakukan untuk
menggemburkan lahan. Kemudian dilakukan pemupukan dasar dengan tujuan
untuk menambah unsur hara pada tanah dengan cara mencampurkan dan
mengaduk pupuk secara merata diseluruh bagian lahan. Pupuk yang
sebaiknya digunakan adalah pupuk kandang atau kompos.
Selanjutnya adalah
penyediaan bibit , dan tanaman yg dapat diperbanyak dengan bibit adalah ;
bayam cabut, sawi, selada, seledri, kemangi, kecipir, bayam dan tanaman
sayur kacang-kacangan. Biji atau benih tanaman sayuran tersebut dapat
dibeli di toko penyalur benih yang ada. Sedangkan jenis sayuran
tradisional seperti daun mangkokan, talas, katuk dan beluntas yang
bijinya sulit diperoleh dapat diatasi dengan penanaman secara stek atau
umbi.
Dalam praktiknya penanganan biji atau benih tanaman sayuran ini ada dua cara :
1. Disemaikan yaitu sayuran yang sulit berkecambah seperti sawi, seledri, kol, tomat dan cabai
2. Tidak harus disemaikan (bisa langsung disebar atau ditanam di areal tanamnya melalui
penugalan dan setiap lubang bisa dimasuki tiga biji). Pada tanaman
sayuran stek dan umbi, sebaiknya tidak langsung ditanam, tetapi terlebih
dahulu disemaikan di wadah baki atau polibag yang dipindahkan setelah
tunas dan akarnya terbentuk cukup banyak
Ada beberapa tipe pot yang dikenal yaitu pot tunggal, pot horisontal dan pot vertikal.
Pot tunggal umumnya
digunakan untuk jenis tanaman sayuran buah dan umbi seperti cabai,
mentimun, tomat, buncis, pare, terong, paprika, kacang panjang, wortel,
kentang, bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan lobak. Pot
tunggal dapat dibuat dari tanah liat, semen, kayu, ember, kaleng atau
polibag. Yang pada bagian dasarnya telah dilubangi sebagai pengatur
drainase air.
Pot horisontal
dibagi dua, horisontal tunggal dan horisontal bertingkat yang harus
dibuat sendiri dengan menggunakan pipa PVC, bambu, papan, talang atau
balok kayu. Dan digunakan untuk jenis tanaman sayuran bunga dan daun
yang mempunyai perakaran dangkal dan sempit seperti kangkung, selada,
talas daun, kailan, baby kapri, caisim, bawang daun, kubis, kol dan
brokoli. Pot vertikal sama uraiannya dengan pot horisontal di atas.
Juga untuk media
tanam haruslah menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman.
Persyaratannya adalah : campuran abu sampah dan pupuk kandang, gambut
dan pupuk kandang, kompos sampah rumah tangga dan tanah atau pasir, abu
sekam dan pupuk kandang, tanah dan sekam serta pupuk kandang, pasir dan
pupuk kandang, tanah dan pupuk kandang yang perbandingan campuran media
tanam adalah 1:1 atau 2:1, yang terakhir disarankan 3:1.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari bertanam sayuran di pot antara lain :
· Dapat dikerjakan pada pekarangan yang sempit
· Sebagai alternatif untuk tanah pekarangan yang tidak subur
· Lebih gampang untuk dipindah tempatkan
· Lebih mudah untuk menyesuaikan dengan faktor agroklimat (kondisi tanah dan
Iklim yang diperlukan tanaman .
· Sekaligus berfungsi sebagai tanaman hias.
Beberapa
faktok agroklimat dapat diubah agar sesuai dengan keperluan sayuran
yang kita tanam terutama sayuran dalam pot, misalnya jenis tanah, pH
tanah, curah hujan dan banyaknya sinar matahari, sedangkan suhu dan
kelembaban udara sangat sulit untuk diubah. sebagai contoh media tanam
yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk kandang dan pasir dapat
diatur perbandingannya sesuai dengan keperluan masing-masing jenis
sayuran yang ditanam,
pH
tanah dapat diturunkan dengan menambah kapur pada media tanamnya, atau
curah hujan dan sinar matahari dapat diatur banyaknya dengan mengontrol
penyiraman dan memberi naungan. Suhu dan kelembaban udara hanya dapat
diubah dengan menggunakan rumah kaca, sehingga untuk penanaman sayuran
di pekarangan, jenis sayuranlah yang disesuaikan dengan kedua faktor
tersebut, dimana kedua faktor tersebut sangat terkait dengan ketinggian
tempat dari permukaan laut. Karena itu pilihlah jenis-jenis sayur yang
dapat tumbuh dengan ketinggian tempat yang sama dengan daerah kita.
Pot yang digunakan harus
mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik terutama perakaran..
Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada
siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu.
Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.
Ciri-ciri kriteria pot yang baik adalah ;
· Mampu mendukung perkembangan perakaran
· Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berlebih
· Dasar pot yang dipilih, berkaki untuk membantu aerasi dan drainase
· Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan
· Tidak mudah lapuk dan pecah
· D inding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap
stabil
Jenis pot yang dapat dipakai dapat berupa pot tanah
liat , pot plastik , pot porselin, pot semen,pot ban bekas ,pot kaleng
bekas ,dan pot dari anyaman bambu
Penanaman Vertikultura ,
Penanaman jenis ini
sangat bermanfaat dan hemat jikalau kita hidup di daerah yang
berpenduduk padat Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam
bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di
bidang pertanian, pengertian verticulture adalah sistem budidaya
pertanian yang dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu teknik
atau cara budidaya tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan
terbatas yang diatur secara bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus
atau model wadah tertentu dengan menerapkan paket teknologi maju, serta
komoditas yang diusahakan bernilai ekonomi tinggi.Mengenai model dan
ukuranterserah kreativitas pemesan. Dan dibuat sedemikian rupa, sehingga
muat untuk dijejalkan banyak tanaman.
Kelebihannya adalah ;Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu. Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya.
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir , karena mudah dipindahkan,kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir.
Keuntungan yang ketiga adalah,Penanaman jenis verticultura dapat dipakai untuk menyalurkan kreatifitas dengan mengecat pot dan rak.Boleh juga jika ditambahkan pernak pernik pot, seperti wadah air dibawahnya atau pot-pot gantung.
Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran.
Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.
Sawi dan selada air akan dipanen ketika berumur 40 hari, bayam di usia 28 hari, dan cabai umumnya berbuah saat berumur 3 bulan dan hasil panen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan cara pertanian yang diolah budi daya bercocok tanam ini, para anggota keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran, kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman.Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan terurai selama kurang lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya
yang seimbang, yaitu 1:1:1.
Selain kompos, pupuk yang baik adalah pupuk kandang. Biasanya diperoleh dari kotoran sapi, kambing, atau kerbau. Bagi penduduk di sekitar Jakarta, lebih mudah mendapatkannya di toko pertanian terdekat. Kotoran hewan peliharaan seperti ayam, burung, serta kelinci mampu digunakan untuk pembuatan pupuk kandang tersebut. Prosesnya sama seperti pupuk kompos tadi. Dikubur dahulu agar tidak berbau, dan biarkan mikro organisme yang mengurainya.
Kotoran anjing dan kucing kurang cocok dipakai untuk membuat pupuk kandang, Sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh binatang pemakan rumput jauh lebih baik hasilnya.Terasa lebih asyik dengan menggunakan pupuk buatan sendiri. masalah limbah rumah tangga dan ternak sedikit teratasi. Hasil yang dipetik jauh lebih sehat, karena pupuk yang dipakai adalah alami, tanpa bahan kimia buatan.
Di sisi lain, air yang dipakai untuk menyiram adalah air yang bersih. Berbeda dengan para petani sayuran di perkotaan atau daerah lainnya. Mungkin air yang digunakan adalah air sungai yang kotor dan tercemar. Atau mengandung pestisida hama yang larut dalam air. Tentunya seluruh anggota keluarga tidak mau tercemarkan? Selamat mencoba.
Gambar Vertikultur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar